Jumat, 14 September 2012

Taman Anggrek Jambi

TRIBUNNEWS.COM -- TAMAN Anggrek yang diresmikan pada tahun 1984 ini, dikelola oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Jambi pada 19 November 2010. Tempat ini merupakan salah satu tempat wisata yang ada di Kota Jambi.

Saat Tribun mengunjungi Taman Anggrek, Senin (27/8/2012) lalu, banyak juga yang mengunjungi taman ini. Sayangnya tak semua pengunjung mengetahui kalau Taman Anggrek sebenarnya menjadi tempat wisata.
Ide, salah seorang pengunjung Taman Anggrek ditemui Tribun saat sedang bersama pasangannya mengatakan, ia baru pertama kali berkunjung ke Taman Anggrek ini.
"Saya baru tahu kalau di sini bisa dikunjungi, awalnya tahu dari teman, kalau Taman Anggrek. Tempatnya bagus tetapi anggrek-anggrek di sini kurang mekar," katanya.
Hal tersebut ditanggapi oleh Suwahyu Adi, penjaga Taman Anggrek. Menurutnya sebagian anggrek sedang terserang penyakit, dan masih dalam penyembuhan. Untuk lebih mengenalkan Taman Angrek, pihaknya telah membuat promosi taman berupa penyebaran brosur dan stiker ke berbagai tempat keramaian.
"Kami mengupayakan semua tanaman anggrek ini supaya mekar dan indah dengan cara disirami 2 kali sehari rutin dan diberi pupuk seminggu sekali agar subur," ujarnya.
Ia juga mengatakan, jumlah pengunjung pada awal Januari hingga Agustus tahun ini sedikit ini di luar dugaan. Ia sendiri tak menyangka pengunjung Taman Anggrek bisa seramai sekarang ini.
"Tahun lalu, Dispenda menargetkan pendapatan per tahun hanya Rp 3 juta saja, tetapi pemasukan yang kami dapat saat itu sebesar Rp 9 juta. Awal Januari hingga Agustus 2012 ini mengalami peningkataan yang sangat besar, sekitar Rp 79 juta," katanya.
Koleksi tanaman yang ada di UPTD BPTA dan KJ dikelompokkan menjadi, anggrek alam, anggrek hybrida, tanaman hias, tanaman obat, dan tanaman buah langka. Koleksi dari anggrek alam berjumlah 60 jenis yang berasal dari Kabupaten atau Kota se-Provinsi Jambi, sedangkan anggrek hybrida yang dikenal dengan anggrek persilangan berjumlah 42 jenis.
Suwahyu Adi mengatakan, Dinas Pertanian mengeluarkan dana sebesar Rp 52 juta untuk mengurus tanaman-tanaman yang ada di UPTD BPTA dan KJ ini.
"Bahan-bahan untuk perawatan itu di antaranya pupuk kandang, serbuk gergaji, sabut kelapa, herbisida, insectisida, fungisida, pupuk daun, dan bahan-bahan Laboratorium," katanya.
Juru kunci Taman Anggrek juga telah merencanakan renovasi dan tambahan bangunan seperti musala, outbond, kantin dan materi-materi taman lainnya, agar menambah kenyamanan taman tersebut.
"Kami berupaya sebaik mungkin untuk membuat taman ini menjadi nyaman, dan salah satunya untuk membuat wisatawan-wisatawan dari kota lain tertarik untuk berkunjung ke Kota Jambi," tutupnya.


Sumber teks : http://www.tribunnews.com
Foto : koleksi pribadi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar